PENGENALAN DIRI
Saya suka menyebut diri
saya adalah orang yang sabar karena dengan begitu, saya merasa lebih sabar
dalam menghadapi setiap masalah yang saya alami, karena sabar adalah salah satu
kunci kesuskesan. Menurut saya, aku sejati adalah jati diri kita (berupa
eksistensi) yang sesungguhnya yang ada dahulu, sekarang dan yang akan datang.
Setiap orang memiliki jati diri yang mempunyai keunikannya masing- masing. Kata "keunikan" ini sengaja dipakai untuk
menggantikan kata "kelebihan dan kekurangan" agar kita tidak terjebak
dalam pandangan untuk saling membandingkan. Keunikan jati diri masing-masing
ini adalah merupakan hasil dari proses-proses terdahulunya dan merupakan awal
dari proses kedepan yang juga tidak perlu dibandingkan dan dinilai berlebihan,
akan tetapi haruslah dipahami dan disadari sepenuhnya. Saya adalah salah satu mahasiswa di sebuah institusi
terkenal di Indonesia yaitu Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Saya bangga menjadi mahasiswa di ITS karena di ITS mempunyai Visi dan Misi yang
bagus untuk mencetak kader-kader penerus bangsa yang unggul karena di ITS tidak
hanya fokus pada pendidikan akademik saja, melainkan juga dalam urusan non
Akademik. Misalakan saja salah satunya yaitu diadakannya pelatihan-pelatihan
kemandirian baik dalam skala institusi, Fakultas atau di lingkup Jurusan. Kali
ini di jurusan ada pelatihan kemandirian atau biasa di kenal dengan Latihan
Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) melanjutkan pelatihan
sebelumnya yaitu LKMM pra TD yang diadakan dalam skala fakultas. Dalam
pelatiahn ini saya berharap mendapatkan tambahan pengetahuan atau wawasan
kepemimpinan dan manajemen sebagai mahasisswa yang juga bisa menjadi bekal
dikehidupan sehari-hari nantinya.
Menurut saya, himpunan
adalah sebuah wadah yang memfasilitasi setiap bakat dan kreatifitas mahasiswa.
Tapi bukan berarti mahasiswa yang belum mempunyai bakat dan kreatifitas tidak
mendapatkan fasilitas ini, justru himpunan dibentuk untuk
menumbuh-kembangkannya. Ketika mahasiswa sudah memiliki hardskill yang bagus,
mahasiswa juga harus mempunyai ketrampilan dan softskill yang bagus pula.
Karena dengan begitu, mahasiswa tidak hanya cerdas dalam berpikir, tapi juga
cerdas dalam bekerja sama, memimpin dan menghadapi masalah. Karakter yang
seperti itulah yang dibutuhkan masyarakat dan negara saat ini, dibutuhkan orang
yang kuat secara akal, mental dan spiritual dalam membangun negara kita. Tentu
saja sisi ini hanya sedikit disentuh dalam ruang kuliah. Dan himpunan membantu
mahasiswa dengan menyediakan fasilitas belajar dalam mengembangkan softskill,
seperti kepengurusan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang dirancang dan
diikuti oleh mahasiswa itu sendiri. Dengan fungsinya tersebut, himpunan menjadi
salah satu aset yang sangat penting di kampus. Himpunan itu sendiri dijaga dan
dipelihara oleh mahasiswa sehingga secara murni himpunan adalah untuk dan dari
mahasiswa. Seiring dengan bertambahnya tahun, himpunan menjadi sosok yang tidak
asing dan dianggap sebagai hal biasa oleh mahasiswa dibandingkan pada awal
kemunculannya. Ketika hal yang dulu dianggap sangat penting menjadi hal yang
biasa saat ini, urgensitas himpunan akan mulai dilupakan oleh mahasiswa
sehingga penjagaan akan keberadaannya mengendur dan peran himpunan menjadi
semakin menurun. Di saat seperti itulah, urgensitas himpunan dipertanyakan dan
hal itu akan membuat perjuangan kembali seperti di awal pembentukannya dalam
mempertahankan keberadaan himpunan. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang
dinamis kepada mahasiswa akan urgensitas himpunan bagi diri dan kampus mereka.
Begitu pula di Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Elektro, sebagai mahasiswa yang
belum mengetahui banyak tentang himpunan, langkah pertama saya adalah
menyadarkan pada diri saya sendiri tentang pentingnya himpunan bagi saya,
teman-teman, kampus dan negara saya. Sehingga saya akan bersemangat dalam
menjaga peran dan fungsi himpunan saya.
Mimpi saya di HIMA
D3TEKTRO adalah keberadaannya sebagai wadah bakat dan kreatifitas mahasiswa
bisa diseimbangkan dengan spiritual yang sering dilupakan oleh masyarakat.
Mahasiswa yang cerdas dan trampil tidak akan bisa membangun negara dengan mudah
tanpa dibekali iman yang kuat karena kecenderungan manusia yang lemah dan butuh
sandaran tidak akan terpenuhi oleh manusia lain, tapi hanya Allah yang bisa memenuhinya.
Cara yang terpikirkan oleh saya adalah tidak memisahkan agama dengan kegiatan
himpunan, justru harus mendahulukan kepentingan agama. Bukan mengintimidasi
agama minoritas, tapi memberikan keadilan bagi setiap pemeluk agama dalam
menjalankan ibadah. Sangat tidak adil, jika salah satu alasan tidak diberikan
waktu dalam menjalankan ibadah dalam kegiatan himpunan adalah dikarenakan tidak
semua mahasiswa memiliki agama yang sama. Justru hal itulah yang membuat
perpecahan antar mahasiswa dan mundurnya akhlak mahasiswa. Harapan ke depannya,
saya dan teman-teman bisa membangun himpunan yang tidak sekuler dan dinamis
dalam menghadapi perubahan zaman. Semoga yang kita lakukan di himpunan adalah
atas dasar iman dan niat untuk menjadikan kampus dan negara kita menjadi lebih
baik lagi. Mahasiswa harus bertindak dan bertindak dengan nama Allah Yang Maha
Kuasa.
WAWASAN HIMPUNAN
Himpunan-himpunan mahasiswa jurusan
merupakan organisasi kemahasiswaan lahir berdasarkan disiplin keilmuan spesifik
yang mewadahi inisiatif mahasiswa dalam mendapatkan proses utuh pendidikan.
Dalam sebuah lingkungan kampus yang diwadahi Kabinet KM, sebagai representasi
kemahasiswaan kampus dan eksekutif yang menangani kebutuhan bersama dalam
kelangsungan kemahasiswaan. Pada tahap ini mahasiswa baru memasuki gerbang
perkuliahan sehingga dibutuhkan pembangunan kesadaran akan identitas sebagai
mahasiswa. Mahasiswa tingkat satu dibimbing untuk mulai merumuskan visi
hidupnya berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa
Proses kaderisasi dimulai secara terpusat dan
kemudian dilanjutkan pada tingkat fakultas atau sekolah. Penyampaian nilai
dapat dilakukan satu arah mengingat cukup banyak nilai yang perlu ditanamkan,
namun bukan berarti kebebasan mahasiswa baru dapat dinafikan. Harus selalu
diingat bahwa bentuk kebebasan yang dikembangkan dalam lingkungan akademik
adalah kebebasan substansial. Dalam himpunan setiap mahasiswa baru diberi bekal
oleh senior dengan cara proses kaderisasi, yang mana kaderisasi tersebut
meliputi beberapa aspek yang dapat memberikan wawasan atau manfaat kedepannya.
Dalam jurusan D3 Teknik Elektro terdapat beberapa langkah yang harus dicapai oleh setiap
mahasiswa baru dalam hal kaderisasi. HIMA D3TEKTRO mempunyai tujuan meningkatkan wawasan, pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan akuntansi mahasiswa sehingga dapat berguna bagi
diri dan lingkungannya. Selain itu, menjadi:
1. Penghubung antara mahasiswa Jurusan
D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) dengan pihak akademis, lembaga profesi, instansi pemerintah, dan
pihak swasta yang terkait dengan pengembangan diri dan lingkungannya.
2. Menjadi fasilitator
Dalam
hal ini himpunan menyediakan suatu wadah kelompok belajar yang mana dalam hal
ini bisa menumbuhkan loyalitas dan rasa persaudaraan dalam jurusan karena
kelompok belajar ini dari mahasiswa untuk mahasiswa, dalam arti mahasiswa bisa
melakukan sharing atau minta penjelasan dari mahasiswa yang lain atau bahkan
seniornya untuk membantu kelnacar mahasiswa dalam bidang akademis, begitu juga
dalam bidang non akademis. Selain itu dalam himpunan juga terdapat sebuah
departemen khusus untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu para
mahasiswanya.
Menjadi
inovator
Seperti
sebelumnya dalam hal ini himpunan mempunyai proker, yang mana proker tersebut
telah berhasil menciptakan teknologi-teknologe yang canggih dalam bidang
elektro. Menjadi innovator bisa saja disebut dengan memberi innovasi-innovasi
yang bagus.
dan
motivator dalam pengembangan ilmu akuntansi dan aplikasinya untuk kepentingan
masyarakat, bersama-sama dengan unsur-unsur terkait.
HIMA
D3TEKTRO memiliki beberapa Departemen, diantarnya yaitu:
1. Departemen PSDM
Departemen
ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan
mahasiswa tersebut, beberapa program kerja diadakan guna menunjang usaha
pemaksimalan potensi para mahasiswa baik kemampuan softskill maupun hardskill.
Departemen PSDM tidak hanya sekedar memberikan pelatihan-pelatihan saja tetapi
juga memberikan wadah bagi mahasiswa untuk dapat mengaplikaskan secara langsung
apa yang telah didapat pada pelatihan tidak hanya di lingkup ITS saja tetapi
juga masyarakat luas.
2. Departemen RISTEK
Departemen
ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa tersebut, beberapa
program kerja diadakan guna menunjang usaha pemaksimalan potensi para mahasiswa
yang khususnya berupa kemampuan hardskill. Departemen RISTEK tidak hanya
sekedar memberikan pelatihan-pelatihan saja tetapi juga memberikan wadah bagi
mahasiswa untuk dapat mengaplikasikan secara langsung apa yang telah didapat
pada pelatihan tidak hanya di lingkup ITS tetapi juga masyarakat luas, seperti
:
-Seminar
-Roadshow
SMA
-Workshop
dan Pelatihan
3. Departemen DAGRI
Program Kerja yang dijalankan oleh
Departemen ini berorientasi kepada pembentukan suasana kekeluargaan di antara
mahasiswa jurusan D3 Teknik Elektro. Menjalin komunikasi yang baik antar
mahasiswa.
4.
Departemen HUBLU
Departemen ini berorientasi pada
pengenalan dan pengetahuan akan kondisi dan keadaan di luar lingkungan
perkuliahan, serta membuka wawasan tentang keadaan masyarakat yang berkembang
saat ini. Pengenalan yang ada dengan mengajak mahasiswa untuk mengaplikasikan
ilmu yang didapat selama ini kepada masyarakat yang membutuhkannya. Selain hal
tersebut, departemen luar negeri juga memberikan pandangan kepada mahasiswa
tentang lapangan kerja yang akan dihadapi oleh mahasiswa di kemudian hari, dan
merupakan sarana mahasiswa untuk memperkenalkan jurusan D3 Teknik Elektro
kepada masyarakat umum, serta memberikan pengabdian pada masyarakat, baik
pengabdian sosial maupun pengabdian secara umum.
5. Departemen KESMINFO
Departemen ini bertugas menyampaikan informasi
dan komunikasi baik dalam internal maupun eksternal di himpunan.Departemen ini
memberikan wadah bagi mahasiswa untuk saling berbagi informasi melalui radio
dan website,serta memberikan informasi-informasi terbaru melalui mading maupun
website.
Departemen-departemen diatas, untuk lebih optimalnya
dibantu dengan beberapa Divisi yaitu Divisi MnB, Divisi Enterpreneur dan
Bisnis, Divisi SosMas, Divisi KesMa.
HAKIKAT HARI KEBANGKITAN NASIONAL UNTUK MAHASISWA
Apa sih Kebangkitan Nasional itu? Mengapa kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional?
Salah satu alasannya, peristiwa penting dalam proses menuju Indonesia merdeka
adalah adanya gerakan kebangkitan nasional yang ditandai dengan kelahiran
organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. sejarah kebangkitan nasional
bukan dimotori oleh kaum intelektual saja, tetapi juga oleh gerakan buruh.
Sejarah politik Indonesia modern selalu mengidentikkan Kebangkitan Nasional hanya
dengan kaum intelektual saja, sedangkan pergerakan rakyat yang lain
dikesampingkan dari penulisan sejarah tersebut. Sekarang ini, 103 tahun setelah
kebangkitan nasional dan 65 pasca proklamasi kemerdekaan, praktek kolonialisme
belum juga menghilang dari bumi Indonesia, malahan mengambil bentuknya yang
baru atau sering disebut neo-kolonialisme. Karena itulah, menurut kami,
semangat kebangkitan nasional masih sangat relevan untuk dikobarkan kembali
saat ini, terutama sekali saat perjuangan hebat melawan neoliberalisme dan
imperialisme.
Lalu dikaitkan dengan kehidupan kita yang tidak lepas TIK
(komputer dan internet), selain itu kita tingkatkan alat-alat elektronik yang
modern dan canggih karena kita sebagai mahasiswa khususnya dijurusan teknik
elektro. Apa sih kebangkitan nasional di era informasi ini? Apakah Anda setuju
dengan 3 jawaban berikut ini?
1. Bangkit di era informasi artinya membangun negara berbasis TIK
dengan bergantung sepenuhnya kepada produk luar negeri yang tidak bisa kita
kuasai sepenuhnya.
2.
Bangkit di era
internet artinya mengeruk sebanyak mungkin kekayaan alam seperti minyak, gas,
hutan, emas, perak, tembaga, dan lain-lain untuk membeli lisensi dari luar
negeri.
3. Bangkit dengan menciptakan inovasi-inovasi peralatan atau dengan
menciptakan teknologi baru dalam bidang elektro, sehingga kita tidak perlu lagi
menggantungkan import barang elektronik dari luar negeri.
4. Bangkit agar tak tertinggal di bidang TIK artinya harus melawan
hukum dan etika dengan membajak software. Saya
yakin Anda tidak setuju dengan semua jawaban di atas, karena:
1) Kita bangsa yang mampu mandiri, dengan SDM yang sangat mumpuni,
terbukti hampir semua olimpiade ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK,
SDM kita mampu menjadi juara.
2)
Devisa yang kita
miliki dari hasil kekayaan alam itu tidak perlu banyak "dibuang" ke
luar negeri untuk urusan software, karena kita mampu menguasai pengembangan
software dengan menerapkan konsep Open Source atau Free Software. Misal kita
punya Rp 10 trilyun untuk membeli lisensi, maka uang Rp 10 trilyun itu lebih
dari cukup untuk mengembangkan dan mengimplementasikan Open Source di dalam
negeri, sehingga meminimalisasi biaya lisensi selain meningkatkan kemampuan SDM
dalam negeri.
3)
Selain kita punya
SDM yang mumpuni, kita bangsa bermartabat, mampu mandiri, dan punya dana untuk
membiayai sendiri, maka dipastikan kita tidak perlu mengambil jalan pintas
dengan membajak software, karena sangat jelas semua hukum formal dan hukum
Tuhan melarangnya.
Ayo, kita pasti
bisa bangkit! Kita bangsa bermartabat yang tidak suka mengambil milik orang
lain (kalau ada koruptor itu pengecualian), kita bangsa pintar (kalau ada yang
bodoh itu karena tidak ingin pintar), kita bangsa yang ingin mandiri (kalau ada
yang suka bergantung itu karena sakit), dan kita bangsa merdeka (kalau ada yang
senang dijajah itu karena gila) - termasuk merdeka (freedom) di bidang TIK
(minimal software). Caranya, gunakan Linux dan/atau open source software alias
peranti lunak merdeka lainnya. Kita telah bangkit 103 tahun satu hari. Merdeka hampir 70 tahun dengan enam
presiden telah berkuasa, tetapi, apakah Indonesia telah merdeka setelah
pemerintahan dan kekuasaan kita tentukan sendiri. Seyogyanya, rakyat kita
benar-benar bangkit menuju kemerdekaan hasil desain Budi Utomo ber-spirit
Sumpah Pemuda. Merdeka dari kemiskinan dan kemelaratan, bebas dari kebodohan,
bebas dari penindasan, bebas dari ketidakadilan, dan utamanya bebas dari
korupsi.
Jangan kita sia-siakan perjuangan jutaan rakyat yang mengorbankan dirinya
untuk membangkitkan Nasionalisme Indonesia, memerdekakan Indonesia dan
mempertahankan kemerdekaan itu. Kita hanya menjadikan spirit kebangkitan untuk
merdeka di berbagai bidang, merdeka dalam kesetaraan dan keadilan. Merdeka
dalam kemerdekaan yang sebenarnya. Apakah itu sudah terwujud? Sepertinya rakyat
belum merdeka seutuhnya. Merdeka!!!
RENEWABLE
MAESTRO (progREssive, hoNorablE, Willingness, And responsiBLE)
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, Tuahan memberikan akal pikiaran serta hawa nafsu kepada manusia. Hewan diciptakan didunia ini hanyalah diberi nafsu selain itu hal lain yang dimiliki hewan adalah instink. Oleh karena itu kita sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, hendaknya menyadari bahwa dibalik kesempurnaan ini ada tanggung jawab dan amanat yang besar. Lebih-lebih manusia yang diciptakan dengan akal dan pikiran yang sehat, bisa dibuat berfikir untuk menentukan antara mana yang baik dan mana yang buruk. Mahasiswa adalah salah satu manusia yang tercipta dengan mempunyai akal yang sehat. Dalam hal ini mahasiswa mempunyai peranan yang berarti untuk kelangsungan hidup umat manusia, maju tidaknya suatu masa nantinya, itu tergantung pemuda pada saat itu. Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan- perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa. Kehidupan pemuda adalah tergantung kepada ilmu dan ketaqwaannya, apabila keduanya tidak dimiliki, maka akan sia-sialah kepemudaannya. Ilmu itu dapat menggerakan orang yang rendah pada kemuliaan yang tinggi, sedang yang bodoh itu dapat menurunkannya derajat kehebatan pemuda.(Ali bin Abi TholiB). Kita sebagai mahasiswa hendaknya menyadari hal tersebut.
Mahasiswa dituntut untuk memiliki pemikiran yang progressive. Dalam hal ini penting, karena mahasiswa adalah sebuah pemegang tongkat estafet orang-orang yang lebih dahulu dari mereka. Suatu negara itu bisa baik apabila pemuda saat itu memiliki pemikiran yang maju. Mereka mengatur atau memanage negaranya sedemikian rupa hingga negaranya itu bisa dikenal oleh dunia. Mereka berlomba-lomba untuk menciptakan innovasi-innovasi baru yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dalam hal ini mereka tidak mau kalah dalam persaingan kancah nasioanal atau internasional, innovasi-innovasi yang muncul adalah innovasi yang sekaligus bisa menjadi solusi problem pada saat itu, atau paling tidak mereka mempunyai innovasi yang baik untuk peradaban pada masa itu. Selain itu mahasiswa adalah penyambung lidah masyarakat atau sebagai jembatan masyarakat untuk menyampaikan segala aspirasi masyarakat. Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang harus menerjemahkan maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.
Mahasiswa apabila bisa melakukan
yang sedemikian diatas, maka hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri. Mereka mendapatkan
perhatian menjadikannya honorable dimata masyarakat maupun pemerintahan.
Untuk mewujudkan hal yang sedemikian
itu memang tidaklah mudah, perlu kesabaran dan kontinuitas dalam
melaksanakannya, tapi setiap ada kemauan dan usaha juga diselingi do’a insya
Allah akan tercapai. Kemauan itu bisa menjadi modal awal seseorang untuk
mengubah dirinya menjadi lebih baik. Dengan adanya kemauan dan kemampuan yang
mendukung, segala sesuatu bisa tercapai. Kemauan mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu hal. Semua itu tergantung dari kemauan individu. Kemauan kalau
dihubungkan dengan kebutuhan maka dalam memenuhinya akan memotivasi seseorang
untuk melakukan hal tersebut. Hal yang demikian perlu digaris bawahi, karena
kebutuhan individu tidaklah sama. Jangan sampai karena kebutuhan pribadi
melupakan adanya norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Mahasiswa pun
dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan
interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu
menyampaikan realita yang
terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. Sebagai mahasiswa
yang berbudi luhur, patutlah kalau dia harus bertanggung jawab atas apa yang
teah dia perbuat. Dalam kehiduapan zaman sekarang jarang seseorang itu sadar
akan kewajiban dan tanggung jawab yang mereka emban. Mereka hanyalah berfikir
bagaimana caranya agar hak-hak mereka terpenuhi tanpa melakukan kewajiban
mereka terlebih dahulu. Sebagai mahasiswa hendaknya kita bisa menjadi contoh
bagi masyrakat umum dari semua topik yang telah dibahas diatas. Jangan sampai
malah kita memberikan contoh yang jelek kepada masyarakat.